Shoji (arti harfiah: penyekat ruang), Pada arsitektur
Jepang, Shoji adalah panel dari rangka kayu berlapis kertas transparan.
Kertas pelapis dapat berupa washi atau kertas bercampur serat sintetis.
Dalam arsitektur tradisional Jepang, shoji berfungsi sebagai pintu
dorong, atau ketika dipasang permanen sebagai jendela atau partisi.
Shoji yang dikenal sekarang ini, dulunya disebut akarishoji karena dalam
keadaan tertutup, shoji masih tembus cahaya.
Akhir
abad ke-12 hingga awal abad ke-13, orang mulai membuat partisi yang
hanya ditempel kertas atau sutra pada salah satu sisinya, dan dikenal
hingga sekarang sebagai akarishoji. Partisi seperti ini cukup untuk
menjaga privasi orang yang berada di dalam dan melindungi ruangan dari
pengaruh udara luar.
Shoji
membuat ruangan jadi terang karena sinar matahari dapat menembus shoji
dan juga dapat menyerap kelembapan dan insulator terhadap panas dan
dingin.
Bila
kertas pelapis rusak, kertas lama bisa dilepas dan diganti dengan
kertas baru. Ketika tidak diperlukan, shoji bisa dilepas dengan mudah
karena ringan. Luas ruangan yang disekat dengan shoji bisa diubah-ubah
sesuai keperluan.
Jika
shoji difungsi sebagai pintu dorong, shoji dipasang di antara rel kayu;
rel bagian atas disebut kamoi dan rel bagian bawah disebut shikii.
Saat
ini pemakaian shoji mulai berkurang, hal ini karena adanya kaca dan
tirai, terutama setelah dibuat shoji yang memakai kaca.
Berdasarkan
fungsinya, shoji juga diberi nama seperti: yukimi shoji yang sebagian
dibuat dari kaca agar untuk melihat keadaan salju di luar.
0 Pos by admin komentar:
Post a Comment