Walaupun
teknologi bertambah maju, lahan berkurang, tapi rumah-rumah modern
Jepang selalu menempatkan taman walaupun kecil atau hanya berupa taman
kering (karresansui) maupun
tanaman – tanaman kecil dalam pot (bonsai) sebagai suatu tradisi dan
budaya yang tetap dipertahankan termasuk filosofi-filosofi pada setiap
elemen tamannya.
Tanaman yang digunakan berukuran kecil, pendek dan ramping dan berisikan 2-3 pohon. Ukuran taman Jepang lebih kecil disebabkan oleh perkembangan penduduk sehingga lahan lebih terbatas.
Batuan,air, pasir dan pepohonan merupakan unsur atau materi yang sangat penting dalam taman Jepang. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur tersebut memiliki vilisofis dan karakter yang berlainan. Warna yang alamipun
ternyata sangat menentukan (hitamnya batu, putihnya pasir, hijaunya
pepohinan dan sebagainya) merupakan sesuatu yang penting dalam membuat
komposisi yang baik.
Batuan dalam taman Jepang
memiliki karakter atau sifat yang keras dan kokoh. Penyusunan batu pun
memiliki aturan, pertama diletakan batu yang paling penting (batuan yang
lebih besar), kemudian batu berikutnya (lebih ikecil) , yang memiliki
keselarasan .
Pengaturan
batu-batu pijakan dibuat secara artistik dan praktis sehingga para tamu
tidak menginjak rumput ketika menuju rumah. Batu yang dikelilingi pasir
mencerminkan pulau ditengah lautan. Pasir putih dan bebatuan biasanya
digunakan pada taman kering (karresansui)
0 Pos by admin komentar:
Post a Comment